Recofusing Asuhan Kehamilan

Recofusing Asuhan Kehamilan

  • Menurut WHO (World Health Organization) melalui pemantauan Angka Kematian Ibu (AKI) di berbagai belahan dunia memperkirakan bahwa setiap tahun sebanyak 500.000 ibu meninggal disebabkan perdarahan 60-70 %, pre-eklampsi dan eklampsi 10-20 %, infeksi 10-20 %. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 AKI sebanyak 228 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH) terjadi peningkatan pada tahun 2012 yaitu 259 per 100.000 KH. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 sebanyak 34 per 1.000 KH terjadi penurunan pada tahun 2012 yaitu 30 per 1.000 KH. Target ini masih jauh dari target Millenium Development Goal’s (MDG’s) pada tahun 2015 yaitu 23 per 1.000 KH.
  • Bidan sebenarnya memiliki peran yang penting dalam mencegah dan menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti mengukur tekanan darah, memeriksan kadar proteinuria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan/ infeksi, maupun deteksi dan penanganan awal terhadap anemia.
    • Fokus lama ANC.
      • Mengumpulkan data dalam upaya mengidentifikasi ibu yang berisiko tinggi dan merujuknya untuk mendapatkan asuhan khusus.
      • Temuan-temuan fisik (TB, BB, ukuran pelvik, oedema kaki, posisi dan presentasi janin dibawah usia 36 minggu) yang memperkirakan kategori resiko ibu.
      • Pendidikan kesehatan yang ditujukan untuk mencegah resiko atau  komplikasi.
    • Isi recofusing ANC.
      • Penolong yang terampil atau terlatih harus selalu bersedia untuk :
      • Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya membuat perencanaan persalinan. Penolong persalinan yang terampil menjamin asuhan normal yang aman sehingga mencegah komplikasi yang mengancam jiwa serta dapat mengenali masalah dan merespon dengan tepat.
      • Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya mempersiapkan menghadapi komplikasi pada setiap kunjungan.
      • Melakukan skrining atau penapisan kondisi yang memerlukan persalinan rumah sakit
      • Mendeteksi dan menangani komplikasi (preeklampsia, anemia berat, perdarahan pervaginam, penyakit menular seksual, tuberkolosis, malaria).
      • Mendeteksi kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan letak atai presentasi abnormal setelah 36 minggu.
      • Memberikan imuniassi tetanus toksoid untuk mencegah  kematian bayi bary lahir karena tetanus.
      • Memberikan suplemen zat besi dan asam folat.
      • Untuk populasi tertentu:
Profilaksis cacing tambang untuk menurunkan insidens anemia berat.
Pencegahan atau terapi preventif malaria untuk menurunkan resiko terkena malaria di daerah endemik.
Suplementasi yodium.
Newer Post Older Post

No comments: "Recofusing Asuhan Kehamilan"