Bumiku Menangis

Oleh : Ayu Putri Ariani
 Jember, 6 Juni 2011

Serpihan ini kutemukan diantara daun-daun kering yang telah berguguran.
Serpihan yang kini telah usang . . .
Serpihan yang kini tak bertuan . . .
Serpihan yang dulu pernah menjadi pemenang.
Kini tergeletak tak berdaya dengan sekujurnya tergoreskan jilatan api yang berkobar.

Sobat . . .
Apakah kamu tahu . . . ?
Bumi, kini tak seperti dulu lagi.
Bumi kini menangis . . .
Bencana alam yang sering terjadi.
Apakah kalian tak menyadari ?
Apakah kalian sengaja melakukan semua ini ?
Banjir yang telah kalian perbuat . . .
Banjir yang terjadi akibat hutan-hutan yang gundul.
Semua itu terjadi karena penebangan hutan liar yang dilakukan orang tak bertanggung jawab.
Pembangunan mall-mall besar tanpa menyisakan lahan hijau.
Tidakkah kau menyadari kerusakan dahsyat yang telah kau hasilkan.
Apa yang akan anak cucumu nikmati ketika mereka sudah besar ?

Maafkan kami yang tidak peduli padamu . . .
Kami berjanji akan menjagamu . . .
Dengan seluruh jiwa dan ragaku.
Karena kau dan aku akan menjadi satu.
Newer Post Older Post

No comments: "Bumiku Menangis"