Selama hamil, berbagai perubahan
tubuh terjadi. Perubahan ini normal saja namun akibatnya bisa berbeda-beda pada
setiap orang. Pada beberapa ibu hamil, perubahan yang terjadi sepele saja,
bahkan secara klinis tidak berarti. Sementara, pada ibu hamil lainnya, hal yang
sama bisa menjadi keluhan yang serius. Biasanya perubahan yang menjadi keluhan
adalah munculnya gangguan fisik, berupa rasa sakit pada bagian tubuh tertentu
yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa gangguan penyakit yang
terjadi pada waktu hamil :
a.
Sakit Sendi Panggul
Selama hamil akan terjadi pelunakan
dan pengenduran ligament (jaringan
ikat) panggul serta peningkatan cairan tubuh. Hal ini membuat mobilitas-mobilitas sendi-sendi
panggul meningkat dan mengakibatkan sakit punggung. Hal ini sebenarnya, lebih
sering terjadi pada ibu yang sudah mempunyai banyak anak.
Untuk gangguan ringan penanganannya
harus dengan istirahat yang cukup. Dianjurkan pula untuk berbaring diatas kasur
yang dibawahnya dilapisi papan. Sehingga kasur tidak melengkung (Musbikin,
2007: 153).
b.
Sakit Punggung
Dengan bertambahnya usia kehamilan,
perut ibu akan berkembang. Kondisi ini akan membuat pusat gravitasi pindah
secara progesif ke depan. Akiatnya tulang punggung menekuk ke depan. Postur
tubuh yang demikian menimbulkan beban pada otot-otot punggung dan kejang otot,
yang menyebabkan sakit punggung (Musbikin, 2007: 153-154).
c.
Kram dan Sakit Kaki
Keluhan diduga timbul karena perubahan
postur tubuh dan pelunakan ligament panggul. Bisa juga terjadi karena
ketidakseimbangan elektrolit, terutama kekurangan kalsium dan penumpukan asam
laktik. Terjadinya cenderung pada malam hari, terutama pada suhu rendah.
Penangannya sama dengan sakit
punggung, yaitu dengan berbaring di atas kasur yang di bawahnya dilapisi papan
keras. Selain itu, pijatlah bagian yang sakit dengan obat gosok. Jaga kesehatan
kaki dengan selimut, dan ganjallah kaki dengan bantal pada waktu tidur
(Musbikin, 2007: 154).
d.
Liur Bertambah
Pada ibu hamil produksi air liur
bertambah, kadang bahakan berlebihan. Namun, ini jarang terjadi. Hal ini
mungkin terjadi akibat berlebih dari kelenjar tertentu (Musbikin, 2007:
154-155).
e.
Mual dan Muntah
Mual muntah pagi hari yang kadang terjadi
pula pada malam hari, merupakan tanda dini kehamilan. Gangguan ini sering
menimbulkan rasa mual hingga muntah berulang kali (Musbikin, 2007: 155).
Beberapa kiat
untuk mengatasi sering muntah ketika hamil:
a) Kunyit, madu dan garam
1. Embunkan
air putih
Siapkan satu gelas air putih setiap malam. Embunkan
semalaman minumlah air putih tersebut keesokan harinya sebelum anda makan
sesuatu. Usahakan agar minuman tersebut habis. Lakukan setiap harinya.
2. Minum
ramuan
Minumlah air perasan kunyit yang ditambah dengan madu
dan sedikit garam. Minum lah ramuan tersebut dua kali sehari, pada siang atau
sore hari.
b) Siapkan sapu tanganSalah satu cara yang efektif untuk menghilangkan rasa mual ketika hamil adalah membawa sapu tangan yang telah disemprot wewangian. Apabila terasa mual, segeralah cium sapu tangan tersebut.
c) Air gula dan ramuan tradisional
1. Jangan
langsung berdiri
Istirahatlah sekitar 10-15 menit dan kemudian bangunlah
dengan perlahan.
2. Makan
makanan yang manis
Sebaiknya menyediakan makanan yang manis-manis seperti
kue-kue kering atau biskuit
3. Minum
air gula
Sediakan 1 gelas air putih hangat, campurkan dengan
sesendok air gula. Lalu minum.
4. Minum
ramuan tradisional
Buatlah campuran jahe, selasih dan air hangat.
Takarannya sesuai selera.
5. Periksa
kehamilan
Periksakan kehamilan secara teratur ke bidan, dokter
atau puskesmas.
d) Perbaiki gizi dan jangan sembarangan minum obat
1.
Perbaiki gizi
Pilihlah makanan yang memenuhi criteria empat sehat.
Bila perlu, tambahkan porsi makanan yang mengandung vitamin dan mineral.
2.
Muntahkan
Apabila rasa mual tak tertahankan lagi, segera muntahkan
isi perut anda.
3.
Hindari hal-hal yang merangsang muntah
Sebaiknya ibu menghindari hal-hal yang dapat merngsang
muntah, misalnya bau masakan atau wewangian tertentu.
4.
Jangan sembarangan meminum obat
Berbagai obat penangkal muntah tersedia di pasaran.
Namun, selalu lah konsultasikan terkebih dahulu dengan dokter atau bidan agara
tidak timbul efek samping.
e) Berbaringlah dan mandi air hangatBila rasa mual menyerang segeralah berbaring. Lakukan sambil menarik nafas dalam-dalam. Selain itu taruhlah sebotol air hangat di atas perut ibu. Sebaiknya ibu mandi dengan air hangat supaya badan terasa enak. Dengan demikian rasa lesu yang timbul akan segera teratasi.
f) Tenangkan pikiran dan istirahatKadangkala rasa mual timbul karena kecemasan. Tenangkan pikiran, yakinlah ibu akan melalui masa-masa kehamilan dengan baik, seperti halnya ibu-ibu hamil lainnya (Musbikin, 2007: 140-150).
f.
Muntah yang Berlebihan
Mual dan muntah ringan bisa berkembang
menjadi muntah yang terjadi berulang kali. Tapi, biasanya hal ini terjadi
secara bertahapa. Penyebabnya seringkali karena faktor psikologis. Yang
membahayakan adalah muntah ini dapat menyebabkan terjadinya kekurangan cairan
(dehidrasi) parah, ketidak-seimbangan asam-basa dan elektrolit, kehilangan berat
tubuh, gangguan syaraf, kerusakan hati (Musbikin, 2007: 155).
g.
Panas pada Perut
Gejala ini kemungkinan disebabkan oleh
lemahnya lambung dan kosongnya perut, sehingga menimbulkan penyusutan
kelenturan otot-otot lunak pada saluran cerna. Penyebab lain adalah rahim yang
membesar, sehingga perut naik kerongga dada. Untuk penanganannya, baringkan
tubuh anda dengan posisi separuh tegak (bersandar). Jangan langsung tidur
setelah makan (Musbikin, 2007: 156).
h.
Sembelit
Sembelit terjadi akibat berkurangnya
kelenturan otot-otot lunak, sehingga mempengaruhi system pencernaan selama
hamil. Sembelit dpat bertambah buruk pada tahap kehamilan lanjut. Ini akibat
tekanan rahim yang membesar, yang melintang pada sisi panggul.
Penanganannya, dengan makan makanan
yang mengandung serat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, terutama papaya atau
pisang. Selain itu, banyak minum air putih (Musbikin, 2007: 156-157).
i.
Varises dan Wasir
Wasir
atau ambeien (hemorrhoid) adalah
perdarahan yang terjadi di daerah dubur. Wasir sebenarnya sama dengan varises,
yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena)
akibat lemahnya dinding pembuluh darah (Musbikin, 2007: 188).
Gangguan ini timbul karena rahim yang
membesar, sehingga menambah tekanan pada panggul dan secara berangsur-angsur
menghambat aliran darah pada pembuluh darah. Akibatnya, terjadi pembesaran
pembuluh pada dinding anus yang disebut wasir, varises pada kaki dan
kadang-kadang varises pada bibir kemaluan (Musbikin, 2007: 157).
Tanda
awal terjadinya wasir adalah keluarnya darah, bisa dalam bentuk bercak bisa
juga dalam jumlah yang lebih banyak. Sebenarnya, wasir tidak berakibat apa-apa
pada jalannya proses kehamilan. Tetapi, kondisi itu sering bertambah buruk bila
ibu tersebut melahirkan. Satu hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah
timbulnya wasir adalah mengatur pola makan, baik dalam pemilihan jenis bahan
makanan maupun jumlahnya (Musbikin, 2007: 190-191).
j.
Sering Buang Air Kecil
Selama hamil peningkatan produksi
progesteron, dan penekanan rahim pada kandung kemih akan terjadi. Akibatnya,
terjadi produksi urin selama 24 jam meningkat (Musbikin, 2007: 157).
k.
Kencing Tak Tertahan
Ini terjadi akibat adanya tekanan pada
otot-otot leher kandung kemih yang lemah pada waktu batuk, bersin, dan setiap
kali perut mendapat tekanan ringan (sering terjadi selama hamil). Selain itu,
kepala bayi yang turun ke dalam panggul mengurangi ruang yang tersedia pada panggul
untuk kandung kemih (Musbikin, 2007: 158).
l.
Keputihan
Selama hamil, pembuluh darah panggul
dan peningkatan produksi estrogen akan menyebabkan peningkatan keputihan.
Keputihan yang normal berwarna putih susu dan tidak banyak. Keputihan selama
hamil, bisa terjadi karena infeksi candida
albicans yang diduga akibat perubahan kadar keasaman pada vagina (Musbikin,
2007: 158-159).
m.
Pembengkakan
Edema merupakan kondisi di mana tubuh
mengalami pembengkakan akibat penimbunan cairan. Pembengkakan biasa dialami
oleh ibu hamil dan terjadi di seluruh tubuh, atau hanya di beberapa bagian
tubuh saja (Musbikin, 2007: 128).
Pada waktu hamil, keseimbangan cairan
tubuh berubah. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah cairan tubuh secara
keseluruhan. Peningkatan juga terjadi dalam cairan jaringan dan volume plasma.
Untuk mengurangi pembengkakan hindarilah berdiri terlalu lama. Selain itu,
penting untuk beristirahat dengan berbaring (Musbikin, 2007: 159).
Untuk mencegah pembengkakan di kaki,
pada trimester ketiga dianjurkan untuk tidak duduk atau berdiri terlalu lama.
Mereka sebagian besar bekerja dalam posisi duduk, dianjurkan meletakkan bangku
kecil di bawah kakinya sehingga posisi kaki reltif cukup tinggi, tidak
menggantung dan tidak menekan erat tepi kursi. Upayakan secara berkala berdiri
dan berjalan di antara waktu bekerja. Bila memungkinkan, dianjurkan untuk
beristirahat sambil berbaring beberapa menit dengan posisi kaki lebih tinggi
dari tubuh (Musbikin, 2007: 131).
n.
Eklampsi
Kaki bengkak pada wanita hamil sering
dicurigai sebagai tanda-tanda datangnya penyakit eklampsi. Namun, isyarat lain
dari kehadiran eklampsi bisa ditandai dengan kenaikan tekanan darah (Hipertensi), adanya putih telur dalam
air seni (Protein uria), dan ada
kalanya penderita tiba-tiba pingsan.
Eklampsi merupakan kelanjutan dari
pre-eklampsi dan proses terjadinya tergantung dari berat dan ringannya
pre-eklampsi itu sendiri. Makin berat gejala pre-eklampsi akan memudahkan
terjadinya eklampsi. Bila telah terjadi pre-eklampsi yang berat sambil diikuti
oleh kejang dan tidak sadarkan diri, keadaan ini disebut sebagai eklampsi
(Musbikin, 2007: 140-141).
Mencegah itu lebih baik dari pada
mengobati. Disamping biaya lebih murah, komplikasi lain yang mungkin timbul
bisa dihindarkan. Karena eklampsi kebanyakan terjadi pada usia di bawah umur,
alangkah baiknya untuk menunda kehamilan pada usia di bawah umur. Disamping
itu setidak-tidaknya harus bisa
mencegah gejala pre-eklampsi supaya tidak terjadi berat, yaitu dengan jalan,
istirahat yang cukup, kurangi garam, makan banyak protein, turunkan lemak,
turunkan karbohidrat (Musbikin, 2007: 145).
o.
Rematik dan Mati Rasa
Mati rasa pada tangan, cengkeraman
tangan lemah dan sakit seperti rematik, merupakan keluhan yang terkadang timbul
pada kehamilan lanjut. Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya segera
setelah melahirkan (Musbikin, 2007: 159-160).
p.
Kelelahan dan Susah Tidur
Ini keluhan yang sering terjadi pada awal
kehamilan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Kekurangan darah (anemia)
dicurigai banyak dialami para pasien yang mengalami kelesuan. Penanganannya
haru dengan istirahat dan menenangkan diri (Musbikin, 2007: 160).
No comments: "Gangguan Kehamilan"
Post a Comment