1. Pertumbuhan
dan Perkembangan Embrio.
Embrio berkembang dengan cepat setelah terjadi implantasi.
Garis primitif neural (neural primitive
streak) berkembang pada minggu kedua setelah fertilisasi, pada minggu
ketiga jantung janin berkembang dan bersambung dengan suatu sistem vascular
primitive, pada minggu keempat sudah terbentuk usus dan pada minggu keenam
suatu sinus urogenital telah terbentuk. Pada mingguke tujuh setelah
fertilisasi, kebanyakan organ telah terbentuk dan embrio tersebut menjadi
janin.
2. Struktur
dan Fungsi Amnion
Volume air ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira
1.000-15.000 cc. air ketuban berwarna putih keruh, berbau amis dan beasa manis.
Reaksinya agak akalis atau netral dengan berat Janis 1,008. Komposisinya
terdiri atas 98 % air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel-sel
epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam organik. Kadar protein
kira-kira 2,6 % per liter, terutama albumin.
Dijumpainya lesitin dan sfingomielin dalam air ketuban amat
berguna untuk mengetahui perkembangan paru-paru janin, sebab peningkatan kadar
lesitin merupakan tanda bahwa permukaan paru-aru (aleveolus) diliputi zat
surfaktan. Ini merupakan syarat bagi paru-paru untuk berkembang dan bernafas. Cara
penilaiannya adalah dengan jalan menghitung rasio L/S. Bila persalinan berjalan
lama atau ada gawat janin letak sungsang, maka akan dijumpai warna air ketuban
yang keruh kehijauan, karena telah bercampur dengan mekonium. Fungsi amnion:
a) Untuk
proteksi janin.
b) Mencegah
perlekatan janin dengan amnion.
c) Agar
janin dapat bergerak dengan bebas.
d) Regulasi
terhadap panas dengan perubahan suhu.
e) Mungkin
untuk menambah suplai cairan janin dengan cara ditelan atau dimium yang
kemudian dikeluarkan melalui kencing janin.
f) Meratakan
tekanan intra-uterin dan membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah.
g) Peredaran
air ketuban dengan darah ibu cukup lancar dan perputarannya cepat kira-kira
350-500 cc.
3. Struktur,
Fungsi dan Sirkulasi Tali Pusat
Tali pusat merentang dari pusat janin ke uri bagian permukaan
janin. Panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5 cm) pernah
dijumpai tali pusat terpendek ½ cm dan terpanjang 200 cm. struktur terdiri atas
dua aa. Umbilikalis dan 1 vea umbilikalis serta jelly Wharton. Jenis insersi
tali pusat:
a) Insersi
sentralis (di tengah plasenta).
b) Insersi
lateralis (parasentralis).
c) Insersi
marginalis.
d) Insersi
valamentosa.
4. Struktur,
Fungsi dan Sirkulasi Plasenta
Uri berbentuk bundar atau oval, ukuran diameter 15-20 cm,
tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram. Biasanya plasenta atau uri akan berbentuk
lengkap pada kehamilan kira-kira 16 minggu, dimana ruang amnion telah mengisi
seluruh rongga rahim. Letak uri yang normal umumnya pada korpus uteri bagian
depan atau belakang agak kearah fundus uteri.
Uri terdiri atas tiga bagian yaitu bagian janin (fetal portion), terdiri dari korion frondosum dan vili. Bagian
maternal (maternal portion), terdiri
atas desidua kompakta yang terbentuk dari beberapa lobus dan bagian permukaan
janin, panjangnya rata-rata 50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-2,5 cm). Fungsi
plasenta:
a) Nutrisasi,
yaitu alat pemberi makanan pada janin.
b) Respirasi,
yaitu alat penyalur zat asam dan pembuang CO2.
c) Eksresi,
yaitu alat pengeluaran sampah metabolism.
d) Produksi,
yaitu alat yang menghasilkan hormon-hormon.
e) Imunisasi,
yaitu7 alat penyalur bermaca-macam antibodi ke janin.
f) Pertahanan
(swar), yaitu alat yang menyaring obat-obatan dan kuman-kuman yang bisa
melewati uri.
5. Sirkulasi
Darah Fetus
Sistem kardiovaskuler ialah sistem organ pertama yang
berfungsi dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah
dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan
nutrient dari ibu. Pada akhir minggu ketiga, tabung jantung mulai berdenyut dan
sistem kardiovaskuler primitif berhubungan dengan embrio, connecting stalk, korion
dan yolk sac. Selama minggu keempat
dan kelima, jantung berkembang menjadi organ empat serambi. Pada tahap akhir
masa embrio, perkembangan jantung lengkap. Paru-paru janin tidak berfungsi
untuk pertukaran udara pernafasan, sehingga jalur sirkulasi khusus dibentuk
untuk menggantikan fungsi paru-paru.
Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa. Umbilicus dan
disini dimuat dengan bahan makanan yang berasal dari darah ibu, darah ini masuk
ke dalam badan janin melalui vena umbilicus yang bercabang dua setelah memasuki
dinding perut janin, cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya
beredar dalam hati dan kemudian diangkut melalui vena hepatica ke dalam vena
cava inferior.
darah dari
bilik kanan masuk
ke arteri pulmonalis tetapi sebelum sampai ke paru-paru
sebagian dialirkan melalui aorta melalui duktus arteriosu
botalii. Sebagian kecil pergi ke paru-paru dan melalui vena pulmonalis masuk ke
serambi kiri dan bersama dengan darah dari vena cafa inferior masuk ke dalam
bilik kiri dan terus ke aorta.
Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk member makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh. Darah aorta
disebarkan kea lat-alat badan, tetapi darah banyak menuju kea a. hypogastrica
(cabang dari arteri iliaca comunis) lalu ke arteri umbilicakes dan selanjutnya ke
plasenta. Jadi darah yang beredar dalam janin. Selalu bersifat darah campuran
dan isi vena cava inferior lebih bersih dari darah aorta.
6. Menentukan
Usia Kehamilan
Menentukanusia kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya adalah:
a) Rumus
Naegele
Rumus naegele terutama untuk menentukan
hari perkiraan lahir (HPL, EDC = Expected
Date of Confonement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus
28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Caranya yaitu tanggal hari
pertama menstruasi terakhir (HPM) ditambah 7 dan dikurangi 3.
b) Berdasarkan
tinggi fundus uteri
Perkiraan tinggi
fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkannya dengan
beberapa patokan antara lain simfisis pubis,
umbilicus atau prosesus xifoideus.
Cara tersebut dilakukan dengan tanpa memperhitungkan ukuran tubuh ibu.
Sebaik-baiknya pemeriksaan tersebut, hasilnya masih kasar dan dilaporkan
hasilnya bervariasi.
Penting untuk
diketahui bahwa pita ukur yang digunakan hendaknya terbuat dari bahan yang
tidak bisa mengendur . kandung kemih sebaiknya kosong kemudian pengukuran
dilakukan dengan menempatkan ujung dari pita ukur menempel pada dinding abdomen
diukur jaraknya ke bagian atas fundus uteri. Ukuran ini biasanya sesuai dengan
umur kehamilan dalam minggu setelah umur kehamilan 24 minggu. Namun demikian
bisa terjadi beberapa variasi (± 1-2 cm). bila deviasi lebih dari 1-2 cm dari
umur gestasi kemungkinan terjadi kehamilan kembar atau polihidramnion dan bila
deviasi lebih kecil berarti ada gangguan pertumbuhan janin.
c) Berdasarkan
palpasi abdominal
1) Rumus
bertholomew
Antara simfisis pubis dan pusat dibagi
dalam 4 bagian yang sama maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Pada
saat fundus uteri tepat teraba di simfisis umur kehamilan adalah 2 bulan (8
minggu). Antara pusat sampai prosesus
xifoideus juga dibagi dalam 4 bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1
bulan. Perlu diperhatikan bulan ke sepuluh (40 minggu) tinggi fundus uteri
kurang lebih sama dengan bulan ke delapan (32 minggu) pada saat itu kepala sudah
masuk panggul.
2) Rumus
MC. Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi
fundus dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetrik
dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
Taksiran berta janin
Taksiran ini hanya berlaku untuk janin
presentasi kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut:
(Tinggi fundus dalam cm – n) x 155 =
Berat (gram). Bila kepala di atas atau pada spina iskiadika maka n = 12. Bila
kepala bawah spina iskiadika maka n = 11.
d) Quickening (persepsi gerakan pertama)
Gerakan janin pertama biasanya dirasakan
pada umur kehamilan 18 minggu (primigravida) atau 16 minggu (multigravida).
e) Ultrasonografi
Penentuan umur kehamilan dengan
ultrasonografi menggunakan 3 cara:
1) Mengukur
diameter kantong kehamilan untuk kehamilan 6-12 minggu.
2) Mengukur
jarak kepala-bokong untuk kehamilan 7-14 minggu.
3) Mengukur
diameter biparietal untuk kehamilan lebih dari 12 minggu.
7. Menentukan
Periode Kehamilan
periode
antepartum mencakup waktu kehamilan mulai dari hari pertama periode terlambat
menstruasi sampai dimulainya persalinan yang ditandai dengan mulainya periode
intranatal. Periode antepartum dibagi dalam trimester, tiap trimester
setidaknya 13 minggu atau 3 bulan kalender. Kehamilan dapat dibagi dalam 3
periode kira-kira intervalnya sama (kurang lebih 13 minggu atau 3 bulan) yaitu
yang dikenal dengan trimester I, II dan III. Pembagian ini tidak boleh dipakai
untuk menunjukkan umur kehamilan, melainkan hanya untuk menunjukkan keadaan-keadaan
atau penyulit-penyulit yang umumnya terjadi dalam periode tertentu. Misalnya
abortus spontan pada umumnya terjadi pada trimester I, preeklampsia pada
trimester III dan sebagainya. Untuk menunjukkan umur kehamilan yang paling
tepat adalah minggu penuh (completed week).
No comments: "Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi"
Post a Comment