1.
Tipe-tipe demam
a.
Demam septik atau hektik
Pada
demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Demam septik
atau hektik terjadi saat demam remiten atau intermiten menunjukkan perbedaan
antara puncak dan titik terendah suhu yang sangat besar.
b.
Undulant
Fever
Undulant fever menggambarkan
peningkatan suhu secara perlahan dan menetap tinggi selama beberapa hari,
kemudian secara perlahan turun menjadi normal.
c.
Prolonged
Fever
Demam
lama (Prolonged Fever) menggambarkan
satu penyakit dengan lama demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya,
contohnya lebih dari 10 hari untuk infeksi saluran nafas atas.
d.
Demam rekuren
Demam
rekuren adalah demam yang timbul kembali dengan interval irregular pada satu
penyakit yang melibatkan organ yang sama (contohnya traktus urinarius) atau
sistem organ multipel.
e.
Demam bifasik
Demam
bifasik menunjukkan satu penyakit dengan 2 episode demam yang berbeda (camelback fever pattern, atau saddleback fever). Poliomielitis
merupakan contoh klasik dari pola demam ini. Gambaran bifasik juga khas untuk
leptospirosis, demam dengue, demam kuning, Colorado
tick fever, spirillary rat-bite fever
(Spirillum minus), dan African
hemorrhagic fever (Marburg, Ebola, dan demam Lassa).
f.
Demam remiten
Pada
demam ini, suhu badan turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu
normal. Demam remiten ditandai oleh penurunan suhu tiap hari tetapi tidak
mencapai normal dengan fluktuasi melebihi 0,5oC per 24 jam. Pola ini merupakan
tipe demam yang paling sering ditemukan dalam praktek pediatri dan tidak
spesifik untuk penyakit tertentu. Variasi diurnal biasanya terjadi, khususnya
bila demam disebabkan oleh proses infeksi.
Gambar
Pola Demam Remiten
g.
Demam intermitan
Pada
demam ini, sushu badna turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam
satu hari. Pada demam intermiten suhu kembali normal setiap hari, umumnya pada
pagi hari, dan puncaknya pada siang hari. Pola ini merupakan jenis demam
terbanyak kedua yang ditemukan di praktek klinis.
Gambar
Pola
Demam Intermiten
h.
Demam kontinyu
Pada
demam ini, terdapat variasi suhu sepanjang hari yang tidak berbeda lebih dari
satu derajat. Demam kontinyu atau sisteined
fever ditandai oleh peningkatan suhu yang menetap fluktuasi maksimal 0,4oC
selama periode 24 jam. Fluktuasi diurnal suhu normal biasanya tidak terjadi
atau tidak signifikan.
Gambar
Pola
Demam Kontinyu
(Sumber:
http://majiidsumardi.blogspot.co.id/2011/10/definisi-klasifikasi-dan-tipe-demam_07.html).
i.
Demam Quotidian
Demam
quotidian, disebabkan oleh P. Vivax ditandai dengan paroksisme demam yang
terjadi setiap hari.
j.
Demam Quotidian ganda
Demam
quotidian ganda memiliki dua puncak dalam 12 jam (siklus 12 jam).
Gambar
Pola
Demam Quotidian ganda
k.
Relapsing fever dan demam periodeik
1)
Demam periodik
Demam
periodik ditandai oleh episode demam berulang dengan interval regular atau
irregular. Tiap episode diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa minggu atau
beberapa bulan suhu normal.
Gambar
Pola Demam Malaria
(Sumber:
http://majiidsumardi.blogspot.co.id/2011/10/definisi-klasifikasi-dan-tipe-demam_07.html).
Contoh yang
dapat dilihat adalah malaria (istilah tertiana digunakan bila demam terjadi
setiap hari ke-3, kuartana bila demam terjadi setiap hari ke-4) dan
brucellosis.
2)
Relapsing
fever
Relapsing
fever adalah istilah yang biasa dipakai
untuk demam rekuren yang disebabkan oleh sejumlah spesies Borrelia
(Gambar 6.)dan ditularkan oleh kutu (louse-borne RF) atau tick (tick-borne RF).
Gambar
Pola
Demam Borreliosis
Penyakit ini
ditandai oleh demam tinggi mendadak, yang berulang secara tiba-tiba berlangsung
selama 3 – 6 hari, diikuti oleh periode bebas demam dengan durasi yang hampir
sama. Suhu maksimal dapat mencapai 40,6oC pada tick-borne fever dan 39,5oC pada louse-borne. Gejala penyerta meliputi myalgia, sakit kepala, nyeri
perut, dan perubahan kesadaran. Resolusi tiap episode demam dapat disertai Jarish-Herxheimer reaction (JHR) selama
beberapa jam (6 – 8 jam), yang umumnya mengikuti pengobatan antibiotik. Reaksi
ini disebabkan oleh pelepasan endotoxin saat organisme dihancurkan oleh
antibiotik. JHR sangat sering ditemukan setelah mengobati pasien syphillis.
Reaksi ini lebih jarang terlihat pada kasus leptospirosis, Lyme disease, dan
brucellosis. Gejala bervariasi dari demam ringan dan fatigue sampai reaksi
anafilaktik full-blown.
Contoh lain
adalah rat-bite fever yang disebabkan oleh Spirillum minus dan Streptobacillus
moniliformis. Riwayat gigitan tikus 1-10 minggu sebelum awitan gejala merupakan
petunjuk diagnosis.
Demam
Pel-Ebstein, digambarkan oleh Pel dan Ebstein pada 1887, pada awalnya
dipikirkan khas untuk limfoma Hodgkin (LH). Hanya sedikit pasien dengan
penyakit Hodgkin mengalami pola ini, tetapi bila ada, sugestif untuk LH. Pola
terdiri dari episode rekuren dari demam yang berlangsung 3-10 hari, diikuti
oleh periode afebril dalam durasi yang serupa. Penyebab jenis demam ini mungkin
berhubungan dengan destruksi jaringan atau berhubungan dengan anemia hemolitik.
No comments: "Pola Demam"
Post a Comment