Masa kehamilan merupakan masa yang sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan, karena tumbuh kembang anak
snagat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Dengan demikian jika
keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya
akan baik dan keselamatan ibu sewaktu melahirkan akan terjalin. Sebaiknya jika
ibu dalam keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik (anemia)
makan akan dapat berakibat janin lahir mati (prenatal death) dan bayi lahir dengan berat badan lahir kurang dari
normal (low birth weight).
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme
energi, karena itu kebutuhan energi dan kebutuhan gizi energi dan gizi lainnya
meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan
untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan,
perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak
sempurna. Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan,
namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa
mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang
normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280
hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori
setiap hari selama hamil (Waryana, 2010: 35).
Oleh sebab itu, pemeliharaan gizi semasa
hamil sangat penting. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharan
status gizi ibu yang sedang hamil adalah sebagai berikut:
a. Pengawasan dan pemantauan pertumbuhan janin.b. Pencegahan dini terhadap defisiensi gizi. Berbagai defisiensi gizi sering terjadi semasa kehamilan. Anemia gizi karena kekurangan zat besi (Fe) merupakan jenis defisiensi yang paling banyak terjadi.c. Pengaturan makanan semasa hamil
Ada beberapa
keadaan yang mengharuskan pengaturan makanan dengan baik semasa hamil yaitu:
a)
Kebutuhan gizi ibu yang meningkat dengan pesat, bukan
saja untuk keperluan pertumbuhan janin tetapi juga karena metabolisme meningkat
oleh terjadinya perubahan keseimbangan hormonal.
b)
Pada awal kehamilan sering nafsu makan tidak begitu
baik karena timbulnya rasa mual dan pusing.
c)
Ibu juga harus memberikan cadangan beberapa jenis zat
gizi dalam jumlah yang cukup dalam tubuh bayinya pada waktu bayi baru lahir.
d)
Gizi buruk karena kesalahan dalam pengaturan makanan
membawa dampak yang tidak menguntungkan bukan hanya bagi ibu tapi juga bagi
bayinya yang akan lahir (Sjahmien Moehji, dalam Waryana, 2010: 39).
Dalam pedoman
umum gizi seimbang (PUGS) susunan makanan yang dianjurkan adalah yang menjamin
keseimbangan zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi
beranekaragam makanan setiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam
zat-zat gizi yang dikandungnya. Pengelompokkan bahan makanan disederhanakan
yaitu didasarkan pada tiga fungsi utama zat-zat gizi yaitu sebagai:
a. Sumber energi atau tenagab. Sumber zat pembangunc. Sumber zat pengatur
Untuk mencapai gizi seimbang hendaknya
susunan makanan sehari terdiri dari campuran ketiga kelompok bahan makanan
tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau lebih jenis bahan makan sebagai
berikut:
a. Sumber energi atau tenaga: padi-padian, tepung, umbi-umbian, sagu dan pisang.b. Sumber zat pengatur: sayur-sayuran dan buah-buahanc. Sumber zat pembangun: ikan, daging, telur, susu, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu dan oncom (Waryana, 2010: 40).
No comments: "Kebutuhan Gizi Masa Hamil"
Post a Comment